white stone beach

white stone beach

Jumat, 18 Mei 2012



  • PERBINCANGAN AYAH DAN ANAK


    Seorang anak bertanya kpd ayahnya : "Ayah temanku membiarkan nyamuk menggigit tangannya sampai kenyang agar nyamuk itu tdk menggigit anaknya. Apakah Ayah juga akan melakukan hal yang sama?".


    ... Sang Ayah tertawa "Tidak nak, ayah akan memasangkan kelambu agar nyamuk tidak dapat menggigit siapapun".


    "Oh iya, aku juga membaca tentang seorang Ayah yang rela tidak makan supaya anak-anaknya bisa makan kenyang. Apakah Ayah akan melakukan hal yang sama?", si anak kembali bertanya.


    Dgn tegas Ayahnya menjawab "Ayah akan bekerja keras agar kita semua dapat makan kenyang."


    Sang anak tersenyum...dan berkata "Terimakasih..Aku bisa selalu bersandar padamu Ayah.."


    Sambil memeluk dan mengusap rambut sang anak, si Ayah berkata "Tidak Nak..!! Tapi aku akan mengajarmu untuk berdiri kokoh diatas kakimu sendiri, agar kau tidak jatuh tersungkur ketika aku harus pergi meninggalkanmu".
    like>>> http://www.facebook.com/yhapm

Sabtu, 05 Mei 2012


  • [Renungan]

    Baca ini Sebelum Menyesal

    Doni , Jakarta

    Kala itu ada seorang pemuda yang sebentar lagi akan diwisuda, sebentar lagi dia akan menjadi seorang sarjana, dan semua itu akhir dari jerih payahnya selama beberapa tahun di bangku pendidikan.
    Beberapa bulan yang lalu dia melewati sebuah showroom, dan saat itu dia jatuh cinta kepada sebuah mobil sport, keluaran terbaru dari Ford. Selama beberapa bulan dia selalu membayangkan, nanti pada saat wisuda ayahnya pasti akan membelikan mobil itu kepadanya. Dia yakin, karena dia anak satu- satunya dan ayahnya sangat sayang padanya, sehingga dia yakin sekali kalau nanti dia pasti akan mendapatkan mobil itu.
    Dia pun berangan-angan mengendarai mobil itu, bersenang-senang dengan teman-temannya, bahkan semua mimpinya itu dia ceritakan ke teman-temannya.
    Saatnya pun tiba, siang itu, setelah wisuda, dia melangkah pasti ke ayahnya. Sang ayah pun tersenyum, dan dengan berlinang air mata karena terharu dia mengungkapkan betapa dia bangga dengan anaknya, dan betapa dia mencintai anaknya itu. Lalu dia pun mengeluarkan sebuah bingkisan, tapi sayangnya bukan sebuah kunci !
    Dengan hati yang hancur sang anak menerima bingkisan itu, dan dengan sangat kecewa dia membukanya. Dan dibalik kertas kado itu ia menemukan sebuah Kitab Suci yang bersampulkan kulit asli, dikulit itu terukir indah namanya dengan tinta emas. Pemuda itu menjadi marah, dengan suara yang meninggi dia berteriak, "Yaahh.. Ayah memang sangat mencintai saya, dengan semua uang ayah, ayah belikan alkitab ini untukku ? "Lalu dia membanting Kitab Suci itu dan lari meninggalkan ayahnya. Ayahnya tidak bisa berkata apa-apa, hatinya hancur, dia berdiri mematung ditonton beribu pasang mata yang hadir saat itu.
    Tahun demi tahun berlalu, sang anak telah menjadi seorang yang sukses, dengan bermodalkan otaknya yang cemerlang dan dia berhasil menjadi seorang yang terpandang. Dia mempunyai rumah yang besar dan mewah, dan dikelilingi istri yang cantik dan anak-anak yang cerdas. Sementara itu ayahnya semakin tua dan tinggal sendiri. Sejak hari wisuda itu, anaknya pergi meninggalkan dia dan tak pernah menghubungi dia. Dia berharap suatu saat dapat bertemu dengan anaknya itu, hanya untuk meyakinkan dia betapa kasihnya pada anak itu. Sang anak pun kadang rindu dan ingin bertemu dengan sang ayah, tapi mengingat apa yang terjadi pada hari wisudanya, dia menjadi sakit hati dan sangat mendendam.
    Sampai suatu hari datang sebuah telegram dari kantor kejaksaan yang memberitakan bahwa ayahnya telah meninggal, dan sebelum ayahnya meninggal, dia mewariskan semua hartanya kepada anak satu-satunya itu. Sang anak disuruh menghadap Jaksa wilayah dan bersama-sama ke rumah ayahnya untuk mengurus semua harta peninggalannya. Saat melangkah masuk ke rumah itu, mendadak hatinya menjadi sangat sedih, mengingat semua kenangan semasa dia tinggal di situ.
    Dia merasa sangat menyesal telah bersikap buruk terhadap ayahnya. Dengan bayangan-bayangan masa lalu yang menari-nari di matanya, dia menelusuri semua barang dirumah itu. Dan ketika dia membuka brankas ayahnya, dia menemukan Kitab Suci itu, masih terbungkus dengan kertas yang sama beberapa tahun yang lalu. Dengan airmata berlinang, dia memungut Kitab Suci itu, dan mulai membuka halamannya. Di halaman pertama Kitab Suci itu, dia membaca tulisan tangan ayahnya, "Sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat bagi orang lain. Dan Tuhan Maha Kaya dari segala apa yang ada di dunia ini."
    Selesai dia membaca tulisan itu, sesuatu jatuh dari bagian belakang Kitab Suci itu. Dia memungutnya, ternyata sebuah kunci mobil ! Di gantungan kunci mobil itu tercetak nama dealer, sama dengan dealer mobil sport yang dulu dia idamkan ! Dia membuka halaman terakhir Alkitab itu, dan menemukan di situ terselip STNK dan surat-surat lainnya, namanya tercetak di situ. dan sebuah kwitansi pembelian mobil, tanggalnya tepat sehari sebelum hari wisuda itu.
    Dia berlari menuju garasi, dan di sana dia menemukan sebuah mobil yang berlapiskan debu selama bertahun-tahun, meskipun mobil itu sudah sangat kotor karena tidak disentuh bertahun-tahun, dia masih mengenal jelas mobil itu, mobil sport yang dia dambakan bertahun-tahun lalu. Dengan buru-buru dia menghapus debu pada jendela mobil dan melongok ke dalam. bagian dalam mobil itu masih baru, plastik membungkus jok mobil dan setirnya, di atas dashboardnya ada sebuah foto, dan foto itu adalah foto ayahnya yang sedang tersenyum bangga.
    Mendadak dia menjadi lemas, lalu terduduk di samping mobil itu, air matanya tidak terhentikan, mengalir terus mengiringi rasa menyesalnya yang tak mungkin bisa diobati.
    Cerita di atas terinspirasi dari note seorang teman di Facebook
    Coba kita lihat bagaimana cerita tersebut dalam kehidupan kita sekarang. Sebagai contoh melihat anak kampung zaman sekarang, setelah mendapatkan kesuksesan di kota mereka lebih memilih nyaman tinggal bersama istrinya di kota,dan meninggalkan orangtuanya di kampung halaman seorang diri, tanpa pernah mau memikirkan bagaimanakah keadaanya, bagaimanakah kabarnya, apakah dia bisa makan atau tidak.
    Tanyakanlah kepada mereka orangtua yang sedang merindukan kabar dari anak-anaknya tercinta,meski hanya berapa bait kata,itu sudah cukup membuat mereka lega.
    Lupakah jika kebahagiaan hari ini adalah akumulasi dari doanya yang terus mengalir untuk anak-anaknnya.
    Kalau saja kita mau lebih membuka mata, maka kenyataan seperti itulah yang banyak terjadi di negeri kita, Indonesia. Orangtua memang bahagia melihat anaknya berhasil, namun dibalik itu semua, orangtua harus memeras otak, membanting tulang demi keberlangsungan pendidikan anak-anaknya. Tegakah anak melihat betapa menderitanya orangtua untuk memenuhi kebutuhan yang satu ini? Coba balik pertanyaan itu. Tegakah orangtua melihat anaknya stress menjadi pengangguran? Akhirnya, demi masa depan anak apapun akan dilakukan, bagaimana kita sebagai anak? Silahkan direnungkan dalam hati...
    Pesan Moral:
    Seberapa mahal dan berharganya kita pernah kehilangan sebuah barang, namun tak semenyesal jika kita kehilangan orang-orang yang kita cintai (sebelum kita meminta maaf padanya)...
    Seburuk dan sekecewanya kita pada orang tua, bagaimanapun mereka adalah orang tua kita, orang yang sudah membesarkan kita hingga tumbuh menjadi anak yang membanggakan bagi mereka, jadi hargailah sedikit perjuangan mereka dan berikan yang terbaik untuk mereka, karena jika suatu saat nanti bila mereka sudah pergi, kau pasti akan merindukannya.
    — dengan Adira Putri Septian N.

Selasa, 20 Desember 2011

halow,,,kawan-kawan,,,,nih da berita baru.....penting buat anda-anda...ok????


 http://www.investasiusaha.com/?id=robin252 
,,,,,Renungkanlah,,,,,

Kapan kita terakhir menelpon Ibu ?
Kapan kita terakhir mengundang Ibu ?
Kapan kita terakhir mengajak Ibu jaan2 ?
Dan kapan terakhir kali kita memberikan kecupan  manis dengan ucapan terima kasih kepada Ibu Kita?
Dan kapankah kita terakhir kali berdoa untuk Ibu ?
Berikan kasih saying selama Ibu kita masih hidup, Percuma kita memberikan bunga maupun tangisan apabila ibu telah berangkat, karena ibu tidak akan bias melihatnya lagi…………
 
Kala Ibu berdoa,,,,,,,istirahat damai ditemuinya;
Kala Ibu berdoa ,,,, terberkati jiwanya;
Rasa dan sanubarinya tinggal dalam Kristus;
Dan selalu ada ketika Ibu berdoa;
Terima kasih Tuhan, untuk Ibu;
Yang dengan kata dan tindaknya, selalu setia pada kehendak dan renacanaMu;
Dan perintanya selalu didengar;
Seribu lelaki boleh membangun kota;
Namun hanya perlu sati ibu untuk membangun rumah……….


Selamat menyambut  hari Ibu  …………..
   

( Minggu, 18 desember 2011,,,,,,GPIB marga mulya Yogyakarta.....)

Minggu, 13 November 2011


Judul : CINTA AYAH.
Untuk Kita Renungkan.
Abi Khansa
http://www.facebook.com/group/kompasiana/

Judul : CINTA AYAH.

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, anak perempuan yang sedang bekerja diperantauan, anak perempuan yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, anak perempuan yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..akan sering merasa kangen sekali dengan ibunya.
Lalu bagaimana dengan Ayah?

Mungkin karena ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil…… Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu…

Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,
Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….
Tapi sadarkah kamu?

Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba.. Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”

Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
“Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja….
Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..

Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu….
Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,

Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’)
Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..

Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?

“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah”
Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Sarjana.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah..

cinta ayah 2Ketika kamu menjadi gadis dewasa…..Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…
Ayah harus melepasmu di bandara.

Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.

Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.

Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan….

Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak….. Tidak bisa!”
Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu”.

Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya.
Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Ayah tahu……

Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya….
Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia…..
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Ayah menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa…..
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata:

“Ya Allah, ya Tuhanku …..Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita dewasa yang cantik….
Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”

Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Ayah telah menyelesaikan tugasnya menjagamu …..

Ayah, Bapak, atau Abah kita…Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .

Dan dia adalah yang orang
pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal..

Minggu, 03 Juli 2011

Congraturation

Selamat bertugas kembali di Poltekkes kemenkes Manado buat pak Yohanis A Tomastola, SST, MPH.